Sejakdahulusampaisekarang,praktekpolitiktidakbisa
dilepaskanbegitu saja dengan
ekonomi.Kehidupanpolitik dan kehidupanekonomiselalusaling bertemu,salingmempengaruhidanjalinmenjalin.Aktivitas-aktivitaspolitikkarena ituamatsulitdipisahkandariaktivitas-aktivitasekonomi.
Sampaiabadke-17M.,keterlibatanpemerintahdalambidangperekonomian
dapatditelusuridari adanyausahanegaraSpanyoldalammembiayaipenjelajahan ColumbusuntukmenemukanjalanterpendekdariEropake India.Berhasilnya penemuantersebutmengakibatkandoronganyangluar biasakepadanegara-negara Eropa untuk berlomba-lombamengejarkekayaan—salahsatunyadenganmenjajah negara-negaradiAsiayangmerekatemukan.Darisinikemudianberkembangsebuah aliranataupahamekonomiMerkantilis(negaramerupakanfaktorpositif“pemimpin” dalamperekonomian).3
Politikperekonomianmerkantilismesebagaialiranperekonomianbertujuan
untukmemperkuatnegaradenganjalanakumulasikekayaanataukapital,karenaitu pembangunan ekonomiharusdiprioritaskan. Kalauupayaakumulasiitutidakcukup dilakukandidalamnegeri,perdaganganinternasionalharusdigalakkansebagaisarana perjuanganmencapaikepentingan
nasional,yaituakumulasikapital.Demi memperolehsurplussebanyakmungkindariperdaganganinternasionaldalam lingkunganyang
penuh konflik,pemerintahdalam masing-masingnegaraharus mengembangkankebijaksanaan“nasionalis-ekonomi”yaitudengan:pertama, menerapkanpengendalianhargadan upahburuhsehinggabarangyangdihasilkan
bisadijualdenganhargayangbersaingdi pasarinternasional;kedua,menerapkan strategiindustrialiasisubstitusiimpor;ketiga,menggalakkaneksporbarang manufakturdanmembatasiimporhanyauntukkomoditipasar.4
Dalamabadke-18,lahirlah
di Eropastelselperekonomianbaruyang didasarkanatasajaranQuesnaydiPerancisdenganaliranphisiokratnyadanAdam SmithdiInggrisdenganaliranklasiknyayangmembukaaliranperekonomianliberal. Stelselperekonomianiniberbedasekalidenganstelselperekonomianmerkantilisme. Jika dalamstelselperekonomianmerkantilisimenegaramemainkanperanpositif dalambidangperekonomiandansecaralangsungturutcampurtangandalamjalannya perekonomian, makasebaliknyaaliranliberalismejustrutidakmenghendakicampur tangannegaradalambidangini.Negaraharusmembiarkanindividumasing-masing mencarikesejahteraannya, berusahadanberekonomidengansebebas-bebasnyadalam ekonomidomestikmaupuninternasional.Dengankata
lain merekamenganjurkan pasarbebas.5
memang tepat digunakan
karena sebutan tersebut mengandung makna menyamakan kebijakan suatu bangsa atau negara dengan
kebijakan seorang pedagang yang berusaha
mendapatkan hasil yang lebih besar saat
menjual dibandingkan dengan apa yang
dikeluarkan saat membeli. Seperti layaknyapedagang,bangsayangmerkantilismsemandangbangsalainsebagaisaingannyadengan cara monopoli
dan lain-lain.
Demikian pula halnya mereka memperlakukan
negara-negara jajahannya,mengurassumber-sumberdayayangmurahdanmengupahnyadenganupahyangrendah.
LihatIbid., hal. 33.
Selanjutnya,padaakhirPerangDuniaIdiInggrisdikemukakanide-idetentang “Negarakesejahteraan”(welfarestate),antaralain olehpelopor-pelopor“Fabian Society”,6sebagaiakibatdaritidakterjadinyakeseimbangandalampemenuhan lapanganpekerjaan(fullemployment)daripolitik ekonomiliberalis.Padawaktu itu walaupunpasartelahmencapaikeseimbanganmakroekonomi,namundi sisilain telahbanyakmenimbulkandampakpenganggurandanhal
ini merupakansumber kemiskinan.Dalamsituasitersebut,penciptaanlapangan pekerjaan
tidak bisa dilakukanlagiolehpasar.Karenaitu
negaraharusturuntanganuntukmelakukan investasi,bahkaninvestasi-investasibesaruntukmenciptakanproyekberskalabesar guna
menciptakankesempatankerja.Denganinvestasitersebut,mekanismepasar kembalipulih.7
Tidak ada komentar:
Posting Komentar