Senin, 16 Januari 2012

Jangan di Baca

Laksana burung, terbang dan hinggap dari satu tempat ketempat lainnya. Laksana Kapal, berlabuh dipelabuhan yang satu ke pelabuhan lainnya. Laksana Musafir masuk dikawasan yang satu kekawasanlainnya. Laksana....Laksana...dan laksana apalah yang menurut kita bisa mengarah pada satu kondisi kekondisi yang lainnya.
Aku bukanlah seekor burung atau sebuah kapal, aku bukan pula dikategorikan seorang musafir, aku hanya pejalan yang entah sampai kapan akan berhenti berjalan demi mencari penghidupan di muka bumi ini. mulai dari pagi sampai pagi aku terus berjalan, walau yang kucari sudah atau tidak kudapat aku tetap berjalan.
sungguh perjalanan yang melelahkan. walau tertatih aku tetap berupaya untuk terus berjalan.
aku hendak mencari, menemukan lalu aku akan mengatakan pada dunia, "Inilah yang aku cari sudah aku dapat" walau nyatanya yang ada dalam pandangan mata adalah fatamorgana karena ambisiusku dalam pencarian. "tapi ini udah nyata".
Memimpin suatu lembaga atau Organisasi memungkinkan kita harus memiliki kelebihan-kelbihan tertentu yang tidak dimiliki oleh bawahan kita, akan tetapi bila hal itu tidak kita miliki maka jangan heran kalau bawahan kita terlalu berani berkata "tidak begitu seharusnya begini". disisi lain kata TBSB yang dimaksud merupakan masukan yang berarti dari bawahan untuk atasan akan tetapi akankah lebih baiknya kita yang harus berpikir untuk hal tersebut dan bukan dari dia. "Ego" bukanlah hal yang keliru bila menjadi seorang pemimpin, dimana Ego akan memperlihatkan kemampuan kita untuk berpikir guna merasionalisasi setiap masalah yang dihadapi dari, oleh dan untuk kita. KeEgoan yang dimaksud merupakan langkah pimpinan dalam manajerial organisasi yang dikelola.
Tanpa kita mampu memenej sebuah Isyu atau permasalahan yang terjadi maka jangan heran organisasi yang dipimpin akan mengalami oleng atau setidaknya akan terjadi suatu gejolak dalam menghadapi isyu-isyu yang berkembang.
HARAPAN BESAR TAPI MATI LANGKAH
bermimpi boleh saja tapi tidak selalu tidur. Banyak yang memiliki cita-cita besar alias mimpi indah tapi ketika sudah bermimpi indah kepingin lanjutin mimpi indahnya (tidur kembali), bukannya langsungsung menentukan cara-cara strategis apa yang hendak dilakukan guna meraih mimpi indah tersebut atau setidaknya mencari kata-kata kunci untuk dijadikan catatan pagi guna dijadikan referensi untuk merajut mimpi selanjunya.
Pasti belum ngerti toh Maksudnya....? Ntar saya nulis lagi sampai saya tau judul yang sebenarnya

Manajemen Konflik


Di antara berbagai gejala yang timbul dalam kehidupan organisasi adalah konflik, suatu gejala yang merupakan  “ Suratan tangan “ dalam garis kehidupan organisasi. Dipelajari dari sisi dinamika organisasi, konflik merupakan suatu kekuatan besar yang dapat mengembangkan organisasi namun juga dapat memecah belah bahkan menghancurkan organisasi, dalam konflik tersimpan  “Asset” besar yang mungkin untuk dimanfaatkan demi pertumbuhan dan perkembangan organisasi.
Konflik dalam suatu organisasi adalah suatu yang tidak dapat kita hindarkan, malah dalam batas-batas tertentu justru akan sangat bermanfaat bagi penciptaan prilaku organisasi yang efektif. Agar organisasi tampil secara efektif, maka individu-individu dan kelompok yang saling tergantung harus menciptakan hubungan kerja melewati batas-batas organisasi, antar individu dan diantara kelompok. Individu atau kelompok dapat bergantung satu sama lain untuk informasi, pertolongan, dan tindakan yang terkoordinir. Saling ketergantungan ini dapat memelihara kerja sama atau konflik.
keberadaan konflik tidak perlu dipandang sebagai suatu masalah tetapi akan lebih bermanfaat apabila dipandang sebagai suatu tantangan untuk dijawab secara tepat. Berkeluh kesah terhadap sesuatu yang keberadaannya tidak dapat dihindari adalah perbuatan yang merusak diri sendiri. Mempelajari secara seksama serta menaggapinya secara positif tentunya merupakan perbuatan yang lebih bijaksana. Dengan perkataan lain, tantangan yang dihadapi dalam kehidupan organisasi bukan bagaimana menghilangkan atau menghindari timbulnya konflik, tetapi bagaimana menanganinya secara baik.
Dalam rangka mewujudkan maksud tersebut, pengetahuan tentang pengertian konflik, fungsi serta dinamika konflik tersebut perlu dipahami sebab dengan demikian memungkinkan pengembangan cara-cara menanganinya. Meningkatkan manajermen konflik betul-betul menuntut upaya sadar yang taat asas, karena hal tersebut mengandung proses perubahan baik persepsi, pengetahuan, sikap bahkan perilaku yang berkepentingan.


Konflik

Konflik dalam pengertian yang sangat luas dapat dikatakan sebagai segala macam bentuk hubungan antar manusia  yang bersifat berlawanan (Antagonistik), ia dapat terlihat secara jelas dan dapat pula tersembunyi, (Adam I, 1983 ; 169).
Defenisi konflik menurut Stefens Robbin adalah suatu proses yang mulai bila satu pihak merasakan bahwa pihak lain telah mempengaruhi secara negative, atau akan segera mempengaruhi secra negative sesuatu yang diperhatikan pihak pertama, ( 1996 ; 124 ) Sedangkan menurut Gibson, Cs. Konflik dirumuskan kedalam @. Konflik fungsional adalah sebuah konfrontasi diantara kelompok yang menambah keuntungan kinerja organisasi, @ konflik Disfungsional adalah setiap konfrontasi atau interaksi antar kelompok yang merugikan organisasi atau menghalangi pencapaian tujuan organisasi.
Sebagai suatu batasan sederhana, konflik pada hakekatnya menunjuk pada setiap ketegangan (Tension) yang dialami seseorang apabila dia berpandangan bahwa kebutuhan atau keinginannya dihambat atau dikecewakan atau tampaknya demikian. Ketegangan tersebut dapat timbul karena orang tersebut mengalami atau menginginkan dua hal yang tidak (Klop) satu sama lain. Hal seperti ini yang terjadi dalam diri orang yang bersangkutan sendiri disebut Konflik Intra personal. Namun konflik juga dapat timbul akibat terjadinya ketidaksesuaian kepentingan antara dua pihak atau lebih : inilah yang dikenal dengan konflik Inter Personal.
Chung dan Magginson (1981 ; 202) menguraikan konflik sebagai perjuangan antar kebutuhan, keinginan, gagasan, kepentingan ataupun orang yang saling bertentangan. Dengan perkataan yang lain konflik itu timbul karena ketidaksesuaian (Incongruency) dalam :
1.      Sasaran (Goals)
2.      Nilai (Values)
3.      Pikiran (Cognitions)
4.      Perasaan (Affect)
5.      Prilaku (Behavior)

Seorang pakar perilaku organisasi (Pondy ; 1967) mengembangkan sebuah model tentang proses konflik yang disebutnya “Conflict Episode” , ada lima tahapan proses konflik yaitu :
1.      Latent conflict : Tahap dimana muncul factor-faktor dalam situasi yang dapat menjadi kekuatan potensial guna mendorong konflik
2.      Perceived Conflict : Tahap pada waktu mana, satu pihak memandang pihak lain seperti akan menghambat atau akan mengancam sasarannya.
3.      Felt Conflict : Tahap dimana konflik tersebut tidak hanya dipandang atau dianggap ada, namun benar-benar dirasakan dan dikenali keberadaannya
4.      Manifest Conflict : Tahap dimana kedua belah pihak berperilaku yang mengundang tanggapan dari pihak lain
5.      Conflict Aftermath : Tahap sesudah konflik diatasi, tetapi masih terdapat sisa-sisa ketegangan yang tertinggal pada pihak-pihak yang bersangkutan, yang nantinya dapat menjadi dasar bagi “Latent Conflict” pada episode berikutnya.

Kinerja Organisasi.

Secara teoritis pengertian kinerja selalu dikaitkan dengan standart Musanef (1983 ; 49) Moenir (1983 ; 76), Hariman dan Hilgert (1982 ;82) dari beberapa pendapat diatas, maka dapat diambil satu pengertian bahwa prestasi kerja adalah hasil kerja yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugas yang diberikan kepadanya sesuai dengan kriteria yang ditetapkan.  Menurut Siagian (1988 ;145) mengungkapkan bahwa mutu pekerjaan yang tinggi pada gilirannya akan melahirkan penghargaan dan kemajuan, bukan saja dalam arti lebih menjamin eksistensi dan pertumbuhan serta perkembangan organisasi, akan tetapi dalam pencapaian tujuan-tujuan pribadi dari para anggota organisasi yang bersangkutan. Untuk mengetahui kinerja pegawai diperlukan kegiatan-kegiatan khusus, seperti dikemukakan oleh Heneman, Schab dan Fossum (1981 ; 82-84) bahwa secara umum, pengukuran prestasi kerja mencakup dua kegiatan. Pertama : Identifikasi dimensi kinerja yang mencakup semua unsure yang akan di evaluasi dlam pekerjaan masing-masing karyawan dalam suatu organisasi. Kedua : Penetapan standart kinerja.
Berdasarkan pernyataan Maurice, Cs (1985 ; 31) sepintas dapat diketahui bahwa factor-faktor yang mempengaruhi kinerja personil organisasi adalah factor Internal : Kemampuan dan kemauan kerja, dan factor eksternal : Jenis pekerjaan, nasib, bantuan rekan kerja dan kepemimpinan. lingkungan, prilaku manajemen desaign jabatan dan penilaian kinerja, umpan balik dan administrasi pengupahan. Didalamnya mengandung potensi konflik yang senanrtiasa terjadi dalam suatu organisasi.

Dinamika Konflik

Untuk dapat lebih memahami serta memanfaatkan keberadaan konflik dalam organisasi diperlukan suatu cara pandang yang tepat. Pengalaman nyata dalam kehidupan organisasi, tidak jarang menunjukan adanya kesalahan persepsi terhadap konflik terutama justru dikalangan pimpinan organisasi. Untuk memperoleh pandangan/persepsi yang tepat memang dituntut kedewasaan terutama dalam hal pengendalian diri.
Pandangan tradisional mengungkapkan konflik sebagai sesuatu yang jelek dan harus dihindari dengan cara apapun. Akibatnya adalah timbul kecendrungan untuk menekan konflik tersebut dan menyembunyikannya dari permukaan dengan perbuatan demikian, diharapkan konflik tersebut akan lenyap dengan sendirinya. Lain halnya dengan pandangan perilaku, tentunya pandangan yang lebih baru, yang memandang konflik sebagai suatu fenomena yang timbul secara alamiah dan tidak dapat dihindari, ia bahkan inherent dalam setiap system serta rtidak selalu jelek. Sebagaimana dikemukakan oleh Cosser (1956) Konflik dapat bersifat fungsional bagi individu, kelompok maupun organisasi. Fungsionalisasi konflik ini dapat dipelajari dari beberapa aspek berikut :
1.      Konflik “ menjernihkan udara atau melapangkan dada” karena melalui konflik, orang membuka pintu  untuk mengeluarkan segala uneg-uneg yang selama ini mengganjal dihati.
2.      Dapat dibayangkan apabila didalam suatu system tidak terjadi ketegangan (Konflik) sama sekali, maka system tersebut akan statis dan orang mungkin sekali akan cepat bosan akibat status quo tersebut. Jadi sebenarnya konflik pada tingkat yang optimal menjadi esensial bagi inofasi karena dapat mendorong dan memelihara interaksi antar pribadi  antar pribadi  serta tempat kerja dalam suasana yang sehat dan kreatif.
3.      Konflik antar kelompok, konflik antar dua kelompok atau lebih mendorong kehesi intra kelompok apabila ada satu “musuh” bersama yang harus dihadapi bersama-sama oleh anggota kelompok.
4.      Banyak peraturan, tata tertib, prosedur dan perubahan-perubahan dari dimensi lain baik structural maupun proses dibuat sebagai akibat timbulnya situasi konflik.
5.      Konflik dapat juga berlaku sebagai alat keseimbangan kekeuasaan (Power Equelizer). Hal ini tampak jelas dalam negosiasi antara manajemen dengan serikat pekerja.
            Dalam batas-batas tertentu, konflik dapat menimbulkan hal-hal yang bermanfaat dan bersifat fungsionaal bagi individu, kelompok maupun organisasi. Tetapi konflik yang berkembang secara berlebihan  dan tidk terkendali cenderung akan bertakibat destruktif dalam berbagai macam perwujudannya dengan demikian  tampaknya ada suatu tingkat yang optimum dimana konflik menjadi suatu gejala yang berguna dalam rngka menciptakan suasana yang sehat, kreatif dan produktif. Untuk mencapai maksud tersebut maka konflik harus  “dimanajed”
            Pemahaman atas dinamika konflik akan sangat bermanfaat bagi anggota organisasi dan organisasi itu sendiri. Dari konflik akan muncul serangkaian perilaku dan tanggapan diantara pihak-pihak yang bersangkutan.

Konflik dan Kinerja Organisasi.
            Konflik  mempunyai dampak positif atau negative terhadap kenerja organisasi, tergantung pada sifat konflik dan bagaimana konflik itu dikelola. Untuk setiap organisasi, tingkat optimal konflik yang terjadi dapat dianggap sangat berguna  : Membantu menghasilkan kinerja yang positif. Disatu pihak ketika tingkat konflik terlalu rendah, kinerjanya bisa buruk. Menciptakan inofasi dan perubahan adalah sulit dan organisasi dapat mengalami kesulitan dalam menyesuaikan dengan perubahan lingkungannya. Jika konflik tingkat rendah ini terus berlanjut, kelangsungasan hidup organisasi dapat terancam. Dilain pihak jika tingkat konflik menjadi terlalu tinggi, berakibat kekacauan yang dapat pula mengancam kelangsungan hidup organisasi.
Dari berbagi sumber

Kamis, 12 Januari 2012

Daftar Peserta UN SMA Negeri 1 Parado

Sebanyak 40 Orang Siswa SMAN 1 Parado Bima telah terdaftar secara On-Line lewat Realese Version pada tanggal 10 Januari 2012. saat sosialisasi pengisian Form Pendataan Ujian Nasional tersebut, Wakasek Kurikulum (Yusuf,S.Pd) selaku Operator Pendataan Ujian Nasional SMA Negeri 1 Parado langsung melakukan Pendataan secara On-line pada Link : "http://202.122.8.53/bioun2011". Mengingat beliau pada saat ini sedang sakit olehnya demikian beliau berupaya secepatnya mendaftarkan siswa-siswinya. berdasarkan apa yang pernah dilakukannya pada pendataan Ujian Nasional Tahun Lalu, Pendataan sekarang dinilainya begitu melahkan, sebab pada pendataan kali ini sifatnya manual tidak seperti dulu/tahun lalu tinggal isi data Nopes di SKHUN SMP tiap2 peserta langsung tertera data yang dibutuhkan."Sekarang tidak seperti yang dulu" imbuhnya seraya mengusap keringat akibat kepanasan karena ruang hotel tidak berAC Untuk link rekap data kunjungi di : "http://202.122.8.53/bioun2011/rekap/". wkwkwk

Senin, 09 Januari 2012

INFORMASI UJIAN NASIONAL

Assalamu'alaikum Wr. Wb
Setelah sekian lama rapat masalah Ujian asional 2011-2012, akhirnya kami memutuskan untuk mensharenya melalui web. Ternyata untuk Ujian Nasional kali ini, ada yang sedikit berbeda dari Ujian Nasional tahun lalu seperti di paket soal dan pendataan peserta calon Ujian Nasional, diantaranya penyusunan paket soal yang kemungkinan tidak diketahui seperti pada tahun lalu yang di amplopnya langsung tertera paket A, B, C, D dan E, untuk tahun ini kemungkinan paket soal akan disusun secara acak tanpa disertakan keterangan A, B, C, D dan E yang artinya di dalam satu amplop akan terdapat beberapa paket soal, misalnya di satu amplop ada lengkap paket A, B, C, D dan E ataupun mungkin hanya ada satu atau dua paket saja. Pada pembagiannya pun nantinya akan sesuai dengan pemberian amplop soal kepada pengawas sehingga sebelum amplop dibuka, siswa ataupun pengawas tidak mengetahui soal paket apa yang akan keluar.
Selanjutnya pada pendataan calon Peserta Ujian Nasional Tahun 2011-2012 ini para siswa wajib mengisi NISN,No. SKHUN dan No. Peserta Ujian SMP/MTs.
Jadwal : Mata Pelajaran yang pertama diujikan adalah Matematika
SMA/SMK/MA : 18 April 2012
SMP/MTs : 27 April 2012
SD/MI : 4 Mei 2012
Berikut adalah tautan-tautan yang berhubungan dengan pendataan Ujian Nasional 2011-2012 :Alamat : forumdata.infoun.info Alamat Upload Data :
http://202.122.8.53/bioun2011/
http://bioun.litbangkemdiknas.net/bioun2011/skhun/
http://202.122.8.53/bioun2011/index.php?act=viewedit

Sabtu, 07 Januari 2012

Panduan Menyusun proposal Penelitian

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh Pengawas Satuan Pendidikan adalah mampu melakukan penelitian. Hal ini karena pekerjaan pengawas adalah sebuah profesi yang menuntut peningkatan pengetahuan dan keterampilan terus menerus sejalan dengan perkembangan pendidikan di lapangan. Setiap bidang pekerjaan selalu dihadapkan pada permasalahan yang selalu berkembang, baik berupa fenomena yang mengundang tanda tanya, maupun kesenjangan antara yang diharapkan dengan kenyataan. Permasalahan tersebut menuntut jawaban dan solusi yang dapat dipertanggung jawabkan. Kedudukan pengawas sebagai pembina para guru dan kepala sekolah, mengharuskan dia memiliki kesiapan memberikan solusi bagi permasalahan yang mereka hadapi. Ia dapat saja mengandalkan pengalaman, baik dirinya sendiri maupun orang lain, mengambil teori dari buku-buku, atau bahkan mengandalkan intuisi. Hal ini tentu tidak selamanya memuaskan, karena yang dituntut darinya adalah professional judgement yang dapat dijadikan acuan. Penelitian merupakan suatu bentuk kegiatan ilmiah untuk mendapatkan pengetahuan atau kebenaran. Ada dua teori kebenaran pengetahuan, yaitu teori koherensi dan korespondensi. Teori koherensi beranggapan bahwa suatu pernyataan dikatakan benar apabila sesuai dan tidak bertentangan dengan pernyataan sebelumnya. Aturan yang dipakai adalah logika berpikir atau berpikir logis. Sementara itu teori korenspondensi berasumsi bahwa sebuah pernyataan dipandang benar apabila sesuai dengan kenyataan (fakta atau realita). Untuk menemukan kebenaran yang logis dan didukung oleh fakta, maka harus dilakukan penelitian terlebih dahulu. Inilah hakikat penelitian sebagai kegiatan ilmiah atau sebagai proses the acquisition of knowledge. Dalam melaksanakan penelitian tentu harus dimulai dengan menyusun proposal. Selain berfungsi sebagai realisasi atau penuangan gagasan agar dapat dipahami oleh orang lain, proposal juga menjadi acuan dan arah dalam kegiatan penelitian. Rasionalitas, bobot masalah dan kemanfaatan sebuah penelitian dapat ditemukan pada proposal. Oleh karena itu kemampuan menyusun proposal sangat penting dimiliki oleh pengawas. Berangkat dari latar belakang tersebut maka materi ini perlu disusun dan disampaikan dalam pelatihan pengawas. B. Dimensi Kompetensi Dimensi kompetensi yang diharapkan dibentuk pada akhir pendidikan dan pelatihan ini adalah dimensi penelitian dan pengembangan. C. Kompetensi yang Hendak Dicapai Setelah menyelesaikan materi pendidikan dan latihan ini Pengawas diharapkan menguasai berbagai pendekatan, jenis dan metode penelitian dalam pendidikan. D. Indikator Pencapaian Hasil Setelah menyelesaikan materi pendidikan dan pelatihan Pengawas diharapkan dapat menyusun proposal penelitian yang logis, rasional dan memenuhi kaidah penulisan. 1. Mampu menjelaskan kriteria masalah yang baik untuk diangkat sebagai judul penelitian. 2. Mampu merumuskan permasalahan penelitian dengan benar 3. Mampu menuliskan unsur-unsur proposal penelitian kuantitatif 4. Mampu menuliskan unsur-unsur proposal penelitian kualitatif 5. Mampu menuliskan unsur-unsur proposal penelitian dan pengembangan 6. Mampu menuliskan unsur-unsur proposal penelitian evaluasi E. Alokasi Waktu 1. Kriteria masalah dan judul penelitian dan perumusannya = 1 jam 2. Unsur-unsur penelitian kuantitatif = 1 jam 3. Unsur-unsur penelitian kualitatif = 1 jam 4. Unsur-unsur proposal Penelitian dan Pengambangan = 1 jam 5. Unsur-unsur Penelitian Evaluasi = 1 jam 6 Praktik penyusunan proposal = 3 jam F. Skenario 1. Perkenalan 2. Penjelasan tentang dimensi kompetensi, indikator, alokasi waktu dan ske-nario pendidikan dan pelatihan penyusunan proposal penelitian pendidikan. 3. Pre-test 4. Eksplorasi pemahaman peserta berkenaan dengan penyusunan proposal penelitian pendidikan melalui pendekatan andragogi. 5. Penyampaian Materi Diklat: a. Menggunakan pendekatan andragogi, yaitu lebih mengutamakan pengungkapan kembali pengalaman peserta pelatihan, menganalisis, menyimpulkan, dan mengeneralisasi dalam suasana diklat yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, menyenangkan, dan bermakna. Peranan pelatih lebih sebagai fasilitator. b. Diskusi tentang indikator keberhasilan pemahaman mengenai penyusunan proposal penelitian pendidikan. c. Praktik menyusun proposal penelitian pendidikan. 6. Post test. 7. Refleksi bersama antara peserta dengan pelatih mengenai jalannya pela-tihan. 8. Penutup. KONSEP DASAR PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN A. Pengertian dan Tujuan Proposal Penyusunan proposal atau usulan penelitian merupakan langkah awal yang harus dilakukan peneliti sebelum memulai kegiatan penelitian. Proposal penelitian dapat membantu memberi arah pada peneliti agar mampu menekan kesalahan yang mungkin terjadi selama proses penelitian berlangsung. Jika proposal penelitian sudah disusun secara sistematis, lengkap dan tepat, akan mempercepat pelaksanaan, proses serta penyusunan laporan penelitian. Proposal mempunyai arti sangat penting bagi setiap peneliti dalam usaha mempercepat, meningkatkan serta menjaga kualitas hasil penelitian. Proposal penelitian harus dibuat sistematis dan logis sehingga dapat dijadikan pedoman yang mudah diikuti. Proposal penelitian adalah gambaran se¬cara rinci tentang proses yang akan dilakukan oleh peneliti untuk dapat memecahkan permasalahan penelitian. Secara umum, poposal penelitian merupakan pedoman yang berisi langkah-langkah yang akan diikuti peneliti untuk melakukan penelitiannya. Dalam menyusun proposal perlu diantisipasi munculnya berbagai sumber yang dapat bermanfaat sehingga dapat digunakan dalam mendukung penelitian atau faktor-faktor yang mungkin menghambat kegiatan penelitian. Tujuan umum proposal penelitian adalah memberitahukan secara jelas tentang tujuan penelitian, siapa yang hendak ditemui, serta apa yang akan dilakukan atau dicari di lokasi penelitian. Proposal penelitian dibuat pe¬neliti sebelum melakukan kerja lapangan. Proposal atau sering disebut juga sebagai usulan penelitian adalah suatu pernyataan tertulis mengenai rencana atau rancangan kegiatan penelitian secara keseluruhan. Proposal penelitian berkaitan dengan pernyataan atas urgensi dari suatu penelitian. Membuat proposal penelitian bisa jadi merupakan langkah yang paling sulit namun menyenangkan di dalam tahapan proses penelitian. Pada tahap ini, seluruh kegiatan penelitian disintesiskan ke dalam suatu desain yang spesifik. Dalam proposal, peneliti mempraktekan bahwa mereka telah mengetahui apa yang akan mereka cari, bagaimana cara mencari dan mengenalinya, serta menjelaskan mengapa penelitian itu memiliki nilai kegunaan sehingga perlu untuk dilakukan. B. Isi Proposal Di muka telah dijeaskan bahwa penelitian adalah proses yang sistematis. Maknanya bahwa penelitian dilakukan dengan urutan dan prosedur tertentu dan para peneliti mengikuti cara seperti itu dalam penelitiannya. Untuk itulah diperlukan proposal sebagai bentuk perencanaan penelitian. Keseluruhan isi yang dimuat dalam proposal penelitian pada dasarnya adalah jawaban atas pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut: Why  Mengapa penelitian tersebut dilaksanakan? What  Apa yang akan diteliti? How  Bagaimana penelitian dilaksanakan? Where  Dimana penelitian dilaksanakan? When  Kapan penelitian dilaksanakan? Who  Siapa yang terlibat dalam kegiatan penelitian? Sebelum mengungkap secara detail bagian-bagian (isi) sutau proposal perlu dikemukakan garis-garis besar proposal. Walaupun banyak unsur dari proposal yang mirip untuk penelitian kuantitatif dan kualitatif, tetapi terdapat sejumlah variasi dalam aspek metodologis dari kedua jenis penelitian tersebut. Oleh karena itu, dalam pembahasan berikut ini kedua jenis proposal tersebut disajikan secara terpisah. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsini. 1992. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Danim, Sudarwan. 2000. Metode Penelitian untuk Ilmu-Ilmu Perilaku. Jakarta: Bumi Aksara. Danim, Sudarwan. 2002. Menjadi Peneliti Kualitatif . Bandung: Pustaka Setia. Leedy, Paul D. 1997. Practical Research: Planning and Design. New Jersey: Prectice Hall. McMillan, J.H. and Schumacher, S. 2001. Research in Education. New York: Longman, Inc. Nasution, S. 1996. Metode Penelitian Naturalistik-Kualitatif. Bandung: Tarsito. Patilima, Hamid. 2005. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta. Patton, M.Q. 1990. Qualitative Evaluation and Research Methods. Newbury Park: Sage Publications. Sarwono, Jonathan. 1995. Penuntun Penelitian Praktis, Bandung: Universitas Kristen Maranatha. Sudjana, N. dan Ibrahim, R. 2001. Penelitian dan Penilaian Pendidikan, Bandung: Sinar Baru Algesindo. Sudjana, Nana. 2001. Tuntunan Penyusunan Karya Ilmiah. Bandung: Sinar Baru Algesindo. Sugiyono. 1997. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. 2005. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Pendidikan; Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sukardi. 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan: Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta: Bumi Aksara. Sukmadinata, Nana Syaodih. 2005. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Suryabrata, Sumadi. 1998. Metodologi Penelitian. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Poerwandari, K. 1998. Pendekatan Kualitatif dalam Penelitian Sosial. Jakarta: LPSP3-UI.

Jumat, 06 Januari 2012

Mengunjungi iPanel

Masyarakat saat ini adalah masyarakat yang sangat mementingkan adanya layanan informasi.Saat hidup Anda mengalami masalah, saat Anda tidak dapat menyelesaikan masalah ,saat Anda menghadapi masalah yang membingungkan dan Anda ingin mencari solusi terbaik,maka pilihlah iPanel,karena hanya dengan memasukkan informasi yang Anda ingin ketahui, iPanel dapat membantu Anda dengan jutaan solusi terbaik untuk memenuhi solusi pencarian Anda. Tempat ini terbuka bagi setiap orang untuk membuat survei kuisioner,setiap orang dapat berpartisipasi dalam survei modul interaktif, setiap peserta akan diberikan bonus berupa poin, didalam setiap pembayaran, iPanel akan memberikan keuntungan yang sesuai.Saya berharap setiap orang ketika dihadapkan pada masalah,mereka dapat dengan sendirinya mau berbagi segala pengalaman karena dengan semua ini kami tidak hanya dapat membantu Anda dalam penyelesaian masalah tetapi juga dapat mempermudah dan membantu keberhasilan bagi survei setiap orang.Dengan ini pencarian Anda akan lebih berharga! http://id.ipanelonline.com/iquick_survey.html. 【Informasi khusus: Dalam survei interaktif yang dihasilkan,kami melarang adanya tindakan-tindakan berikut ini: serangan pribadi, ilegal, anti komunis, perilaku tidak beradab dan tidak sehat melalui teks atau investigasi dan kegiatan serupa lainnya.Jika ditemukan maka keanggotaan secara permanen akan dibatalkan!】 bentuk iPanel saat melakukan vote http://id.ipanelonline.com/self_survey_vote_24402.html. iPanel akan diberikan secara gratis kepada keanggotaan umum untuk perjalanan, belanja, jaringan dan aspek lain dari informasi survei untuk hidup Anda dan bekerja memberikan informasi rujukan yang lebih baik, semua peserta dari anggota internet iPanel, para peserta juga kita berikan poin reward , anggota iPanel bebas untuk melihat hasil survei, kami melarang penyalinan reproduksi! Melalui penyelidikan yang sistematis, kita dapat memahami kebutuhan masyarakat, dengan pendapat kami, tempat perubahan, segala macam antisipasi menjelang investigasi, analisis keberlakuan proyek masa depan, yang membantu kami untuk memberikan penghargaan yang lebih tinggi investigasi hadiah, saya berharap Anda untuk bergabung. klik : http://id.ipanelonline.com/user_promotion.html#