Selasa, 29 Maret 2011

Yang Harus di Mengerti

1. Perempuan adalah makhluk yang senang sekali “jajan”. Sebab, dalam anggapan mereka, toko, warung, mall, supermarket, atau pasar adalah tempat di mana mereka seolah merasa terkontrol (padahal buktina mereka sangat “lost control” di tempat itu).
2. Perempuan sangat menyukai segala hal yang bersifat “tawar-menawar”. Jadi, pertanyaan tentang ‘apakah itu dibutuhkan’ tidaklah relevan. Bagi mereka, segala sesuatu yang dijual dan ditawarkan ibarat sebuah permainan yang mengasyikkan dan adil.
3. Perempuan pada dasarnya tidak punya sesuatu untuk dipakai. jadi, jangan bertanya tentang rak baju di dalam kloset, kamu “hanya harus tidak mengerti kenapa”.
4. Perempuan butuh menangis. Dan mereka tidak akan menangis kecuali mereka tahu bahwa kamu bisa mendengarnya.
5. Perempuan akan selalu bertanya tentang sesuatu yang tidak mempunyai jawaban pasti. Ini adalah upaya mereka untuk membuatmu merasa bersalah.
6. Perempuan butuh berbicara. Jadi, mereka akan selalu ngobrol, ngomong, alis ngacapruk, karena berdiam diri atau menutup mulut sangat menyiksa bagi mereka, walaupun mereka sebenarnya tidak ada yang ingin dibicarakan.
7. Perempuan butuh untuk merasa bahwa ada orang lain yang lebih ‘buruk’ dari mereka. Itu kenapa acara-acara seperti Oprah Winfrey Show sangat sukses.
8. Perempuan tidak menginginkan seks sebesar keinginan laki-laki. Ini dikarenakan seks lebih bersifat fisik bagi laki-laki, dan bersifat emosional bagi mereka. Jadi, hanya dengan mengetahui bahwa laki-laki menginginkan seks dengan mereka, kebutuhan atau hasrat seksual mereka sudah terpenuhi.
9. Perempuan tidak menyukai serangga. Bahkan perempuan terkuat pun selalu membutuhkan laki-laki di samping mereka jika ada serangga yang muncul.
10. Perempuan tidak bisa menjaga rahasia. Sebab itu seolah mengerat mereka dari dalam. Imbasnya, mereka merasa bahwa bukanlah sebuah ‘dosa’ bila membicarakan rahasia tersebut kepada satu atau dua orang.
11. Perempuan selalu ingin tampil berkelompok di depan umum. Sebab, ini memberikan mereka kesempatan untuk menggosip.
12. Perempuan tidak pernah tahan untuk tidak menjawab telpon, apapun yang sedang mereka lakukan. Sebab mereka menganggap telpon itu sebagai pengumuman lotre dan mereka adalah pemenangnya (haha…).
13. Perempuan tidak pernah mengerti kenapa laki-laki menyukai mainan. Sedang laki-laki sangat paham bahwa mereka tidak membutuhkan ‘mainan’ lain bila perempuan punya tombol ‘on/off’.
14. Perempuan akan berpikir bahwa semua rasa ‘bir’ itu sama.
15. Perempuan akan menyimpan tiga jenis shampo yang berbeda dan dua jenis kondisioner di kamar mandi mereka.
16. Setelah perempuan mandi, jangan heran bila kamar mandi akan berbau seperti ‘hutan tropis’.
17. Perempuan tidak mengerti ‘daya tarik’ olahraga. Laki-laki akan mencari hiburan sebagai kesempatan untuk lari dari kenyataan. Sedang perempuan mencari hiburan untuk mengingatkan mereka bagaimana ’segala sesuatu’ bisa berbahaya.
18. Bila laki-laki pergi untuk 7 hari perjalanan, maka mereka akan membawa pakaian untuk lima hari dan akan memakai pakaian yang sama untuk beberapa hari. Tapi bila perempuan pergi untuk 7 hari perjalanan, maka mereka akan membawa pakaian untuk 21 hari. Ini karena mereka tidak tahu yang akan mereka rasakan apa yang mereka pakai setiap harinya.
19. Perempuan akan merapikan rambut mereka bila mau tidur.
20. Perhatikan bagaimana perempuan makan es krim, maka kamu akan tahu bagaimana mereka di tempat tidur.
21. Perempuan akan digaji (dibayar) lebih murah dibandingkan laki-laki, kecuali dalam dunia model.
22. Perempuan tidak pernah ’salah’. Dan meminta maaf adalah tugas laki-laki. Hmm.. siapa sebenarnya yang merayu adam memakan buah apel..?
23. Perempuan tidak tahu apapun soal mobil, kecuali dibutuhkan pabrik mobil untuk iklan.
24. Perempuan punya tempat tidur yang lebih baik dan tertata dibanding laki-laki. Sebab mereka berpikir dalam mimpi pun mereka akan dipuja.
25. Jumlah rata-rata barang di kamar mandi perempuan adalah 437. Laki-laki tidak akan dapat mengerti brang-barang tersebut.
26. Perempuan akan bilang bahwa mereka menyukai binatang yang lucu seperti kucing. Laki-laki juga berkata yang sama, tapi bila tidak berada di depan perempuan, ia akan menendangnya.
27. Perempuan sangat suka berbicara di telpon. Mereka bisa menginap di tempat teman selama dua minggu, lalu ketika kembali ke rumah, mereka akan menelpon teman tersebut selama 3 jam.
28. Perempuan akan merapikan stelan mereka (bersolek) bila mau keluar untuk berbelanja, menyiram tanaman, membersihkan garasi, menjawab telpon, membaca buku, atau bahkan membuka surat.

Kamis, 17 Maret 2011

Mudah-mudahan dapat Terbit


Matahari terbit di Doro Londa sengaja didedikasikan Kepada para pejuang Laskar Bima yang bahu-membahu mengusir Penjajahan Belanda dan melucuti Sejata Jepang di Bima. selain itu Matahari Terbit juga menggambarkan tentang diri seorang anak Nelayan dalam meraih mimpi. Selanjutnya Matahari terbit di Doro londa sendiri merupakan judul perlambangan dari "Pendudukan Jepang di Bima".

Sengaja Buku ini diberi Judul demikian sehingga ke-Bimaannya nampak dan bukan berarti apa yang disebut sukuisme itu diusung dalam Buku ini melainkan sautu penghormatan penulis terhadap tanah kelahiran penulis yang memberikan sejuta arti hidup, dan pengalaman yang berarti dalam mengisi lembaran kemasalaluan penulis.

di Doro Londa, tempatku menatapmu guna mengetahui waktuku tuk lekas belajar.
di teluk bima, kaki bukit Londa disitulah ayahku mencari nafkah untuk menghidupi keluargaku termasuk aku
Matahari Terbit di Doro Londa lambang semangatku dalam meniti hari esok.

Terbitlah.....

Selasa, 15 Maret 2011

AKU BERDIRI DIATAS PUSARAMU

AKU BERDIRI DIATAS PUSARAMU
Sila – Bima Agustus 2006

Memandang batu nisanmu
Mengenang hidup bersamamu
Mengharap ada didekatmu
Menghayal engkau ada di depanku

Menatap kosong di Makammu
Mencari celah tuk melihatmu
Menunggu kehadiranmu
Mandamba kasih sayangmu

Merasa ada dirimu
Memeluk bayang-bayangmu
Mencium harum wangimu

Sebenarnya aku merindumu
Wahai… ibuku tersayang
Belaian kasihmu begitu kuharap
Namun engkau tiada di sisi

CINTA SEJATI SEORANG IBU TERHADAP ANAK-ANAKNYA

Wanita itu sudah tua, namun semangat perjuangannya tetap menyala seperti wanita yang masih muda. Setiap tutur kata yang dikeluarkannya selalu menjadi pendorong dan bualan orang disekitarnya. Maklumlah, ia memang seorang penyair dua zaman, maka tidak kurang pula bercakap dalam bentuk syair. Al-Khansa bin Amru, demikianlah nama wanita itu. Dia merupakan wanita yang terkenal cantik dan pandai di kalangan orang Arab. Dia pernah bersyair mengenang kematian saudaranya yang bernama Sakhr :

"Setiap mega terbit, dia mengingatkan aku pada Sakhr, malang. Aku pula masih teringatkan dia setiap mega hilang di ufuk barat Kalaulah tidak kerana terlalu ramai orang menangis di sampingku ke atas mayat-mayat mereka, niscaya aku bunuh diriku."
Setelah Khansa memeluk Islam, keberanian dan kepandaiannya bersyair telah digunakan untuk menyemarakkan semangat para pejuang Islam. Ia mempunyai empat orang putera yang kesemuanya diajar ilmu bersyair dan dididik berjuang dengan berani. Kemudian puteranya itu telah diserahkan untuk berjuang demi kemenangan dan kepentingan Islam. Khansa telah mengajar anaknya sejak kecil lagi agar jangan takut menghadapi peperangan dan cabaran.

Pada tahun 14 Hijrah, Khalifah Umar Ibnul Khattab menyediakan satu pasukan tempur untuk menentang Farsi. Semua Islam dari berbagai kabilah telah dikerahkan untuk menuju ke medan perang, maka terkumpullah seramai 41,000 orang tentera. Khansa telah mengerahkan keempat-empat puteranya agar ikut mengangkat senjata dalam perang suci itu. Khansa sendiri juga ikut ke medan perang dalam kumpulan pasukan wanita yang bertugas merawat dan menaikkan semangat pejuang tentera Islam.
Dengarlah nasihat Khansa kepada putera-puteranya yang sebentar lagi akan ke medan perang, "Wahai anak-anakku! Kamu telah memilih Islam dengan rela hati. Kemudian kamu berhijrah dengan sukarela pula. Demi Allah, yang tiada tuhan selain Dia, sesungguhnya kamu sekalian adalah putera-putera dari seorang lelaki dan seorang wanita. Aku tidak pernah mengkhianati ayahmu, aku tidak pernah memburuk-burukkan saudara-maramu, aku tidak pernah merendahkan keturuna kamu, dan aku tidak pernah mengubah perhubungan kamu. Kamu telah tahu pahala yang disediakan oleh Allah kepada kaum muslimin dalam memerangi kaum kafir itu. Ketahuilah bahwasaya kampung yang kekal itu lebih baik daripada kampung yang binasa."

Kemudian Khansa membacakan satu ayat dari surah Ali Imran yang bermaksud, "Wahai orang yang beriman! Sabarlah, dan sempurnakanlah kesabaran itu, dan teguhkanlah kedudukan kamu, dan patuhlah kepada Allah, moga-moga menjadi orang yang beruntung." Putera-putera Khansa tertunduk khusyuk mendengar nasihat bonda yang disayanginya.
Seterusnya Khansa berkata, "Jika kalian bangun esok pagi, insya Allah dalam keadaan selamat, maka keluarlah untuk berperang dengan musuh kamu. Gunakanlah semua pengalamanmu dan mohonlah pertolongan dari Allah. Jika kamu melihat api pertempuran semakin hebat dan kamu dikelilingi oleh api peperangan yang sedang bergejolak, masuklah akmu ke dalamnya. Dan dapatkanlah puncanya ketika terjadi perlagaan pertempurannya, semoga kamu akan berjaya mendapat balasan di kampung yang abadi, dan tempat tinggal yang kekal."

Subuh esoknya semua tentera Islam sudah berada di tikar sembahyang masing-masing untuk mengerjakan perintah Allah iaitu solat Subuh, kemudian berdoa moga-moga Allah memberikan mereka kemenangan atau syurga. Kemudian Saad bin Abu Waqas panglima besar Islam telah memberikan arahan agar bersiap-sedia sebaik saja semboyan perang berbunyi. Perang satu lawan satu pun bermula dua hari. Pada hari ketiga bermulalah pertempuran besar-besaran. 41,000 orang tentera Islam melawan tentera Farsi yang berjumlah 200,000 orang. Pasukan Islam mendapat tentangan hebat, namun mereka tetap yakin akan pertolongan Allah .

Putera-putera Khansa maju untuk merebut peluang memasuki syurga. Berkat dorongan dan nasihat dari bondanya, mereka tidak sedikit pun berasa takut. Sambil mengibas-ngibaskan pedang, salah seorang dari mereka bersyair,
"Hai saudara-saudaraku! Ibu tua kita yang banyak pengalaman itu, telah memanggil kita semalam dan membekalkan nasihat. Semua mutiara yang keluar dari mulutnya bernas dan berfaedah. Insya Allah akan kita buktikan sedikit masa lagi."
Kemudian ia maju menetak setiap musuh yang datang. Seterusnya disusul pula oleh anak kedua maju dan menentang setiap musuh yang mencabar. Dengan semangat yang berapi-api ia bersyair,

"Demi Allah! Kami tidak akan melanggar nasihat dari ibu tua kami Nasihatnya wajib ditaati dengan ikhlas dan rela hati Segeralah bertempur, segeralah bertarung dan menggempur mush-musuh bersama-sama Sehingga kau lihat keluarga Kaisar musnah."
Anak Khansa yang ketiga pula segera melompat dengan beraninya dan bersyair,
"Sungguh ibu tua kami kuat keazamannya, tetap tegas tidak goncang Beliau telah menggalakkan kita agar bertindak cekap dan berakal cemerlang Itulah nasihat seorang ibu tua yang mengambil berat terhadap anak-anaknya sendiri Mari! Segera memasuki medan tempur dan segeralah untuk mempertahankan diri Dapatkan kemenangan yang bakal membawakegembiraan di dalam hati Atau tempuhlah kematian yang bakal mewarisi kehidupan yang abadi."

Akhir sekali anak keempat menghunus pedang dan melompat menyusul abang-abangnya. Untuk menaikkan semangatnya ia pun bersyair,
"Bukanlah aku putera Khansa', bukanlah aku anak jantan Dan bukanlah pula kerana 'Amru yang pujiannya sudah lama terkenal Kalau aku tidak membuat tentera asing yang berkelompok-kelompok itu terjunam ke jurang bahay, dan musnah mangsa oleh senjataku."
Bergelutlah keempat-empat putera Khansa dengan tekad bulat untuk mendapatkan syurga diiringi oleh doa munajat bondanya yang berada di garis belakang. Pertempuran terus hebat. Tentera Islam pada mulanya kebingungan dan kacau kerana pada mulanya tentera Farsi menggunakan tentera bergajah di barisan hadapan, sementara tentera berjalan kaki berlindung di belakang binatang tahan lasak itu. Namun tentera Islam dapat mencederakan gajah-gajah itu dengan memanah mata dan bahagian-bahagian lainnya. Gajah yang cedera itu marah dengan menghempaskan tuan yang menungganginya, memijak-mijak tentera Farsi yang lannya. Kesempatan ini digunakan oleh pihak Islam untuk memusnahkan mereka. Panglima perang bermahkota Farsi dapat dipenggal kepalanya, akhirnya mereka lari lintang-pukang menyeberangi sungai dan dipanah oleh pasukan Islam hingga air sungai menjadi merah. Pasukan Farsi kalah teruk, dari 200,000 tenteranya hanya sebahagian kecil saja yang dapat menyelamatkan diri.

Umat Islam lega. Kini mereka mengumpul dan mengira tentera Islam yang gugur. Ternyata yang beruntung menemui syahid di medan Kadisia itu berjumlah lebih kurang 7,000 orang. Dan daripada 7,000 orang syuhada itu terbujur empat orang adik-beradik Khansa. Seketika itu juga ramailah tentera Islam yang datang menemui Khansa memberitahukan bahwa keempat-empat anaknya telah menemui syahid. Al-Khansa menerima berita itu dengan tenang, gembira dan hati tidak bergoncang. Al-Khansa terus memuji Allah dengan ucapan,

"Segala puji bagi Allah, yang telah memuliakanku dengan mensyahidkan mereka, dan aku mengahrapkan darii Tuhanku, agar Dia mengumpulkan aku dengan mereka di tempat tinggal yang kekal dengan rahmat-Nya!"
Al-Khansa kembali semula ke Madinah bersama para perajurit yang masih hidup dengan meninggalkan mayat-mayat puteranya di medan pertempuran Kadisia. Dari peristiwa peperanan itu pula wanita penyair ini mendapat gelaran kehormatan 'Ummu syuhada yang ertinya ibu kepada orang-orang yang mati syahid."

CINTA SEJATI SEORANG IBU TERHADAP ANAK-ANAKNYA

Wanita itu sudah tua, namun semangat perjuangannya tetap menyala seperti wanita yang masih muda. Setiap tutur kata yang dikeluarkannya selalu menjadi pendorong dan bualan orang disekitarnya. Maklumlah, ia memang seorang penyair dua zaman, maka tidak kurang pula bercakap dalam bentuk syair. Al-Khansa bin Amru, demikianlah nama wanita itu. Dia merupakan wanita yang terkenal cantik dan pandai di kalangan orang Arab. Dia pernah bersyair mengenang kematian saudaranya yang bernama Sakhr :

"Setiap mega terbit, dia mengingatkan aku pada Sakhr, malang. Aku pula masih teringatkan dia setiap mega hilang dii ufuk barat Kalaulah tidak kerana terlalu ramai orang menangis di sampingku ke atas mayat-mayat mereka, nescaya aku bunuh diriku."
Setelah Khansa memeluk Islam, keberanian dan kepandaiannya bersyair telah digunakan untuk menyemarakkan semangat para pejuang Islam. Ia mempunyai empat orang putera yang kesemuanya diajar ilmu bersyair dna dididik berjuang dengan berani. Kemudian puteranya itu telah diserahkan untuk berjuang demi kemenangan dan kepentingan Islam. Khansa telah mengajar anaknya sejak kecil lagi agar jangan takut menghadapi peperangan dan cabaran.

Pada tahun 14 Hijrah, Khalifah Umar Ibnul Khattab menyediakan satu pasukan tempur untuk menentang Farsi. Semua Islam dari berbagai kabilah telah dikerahkan untuk menuju ke medan perang, maka terkumpullah seramai 41,000 orang tentera. Khansa telah mengerahkan keempat-empat puteranya agar ikut mengangkat senjata dalam perang suci itu. Khansa sendiri juga ikut ke medan perang dalam kumpulan pasukan wanita yang bertugas merawat dan menaikkan semangat pejuan tentera Islam.
Dengarlah nasihat Khansa kepada putera-puteranya yang sebentar lagi akan ke medan perang, "Wahai anak-anakku! Kamu telah memilih Islam dengan rela hati. Kemudian kamu berhijrah dengan sukarela pula. Demi Allah, yang tiada tuhan selain Dia, sesungguhnya kamu sekalian adalah putera-putera dari seorang lelaki dan seorang wanita. Aku tidak pernah mengkhianati ayahmu, aku tidak pernah memburuk-burukkan saudara-maramu, aku tidak pernah merendahkan keturuna kamu, dan aku tidak pernah mengubah perhubungan kamu. Kamu telah tahu pahala yang disediakan oleh Allah kepada kaum muslimin dalam memerangi kaum kafir itu. Ketahuilah bahwasaya kampung yang kekal itu lebih baik daripada kampung yang binasa."

Kemudian Khansa membacakan satu ayat dari surah Ali Imran yang bermaksud, "Wahai orang yang beriman! Sabarlah, dan sempurnakanlah kesabaran itu, dan teguhkanlah kedudukan kamu, dan patuhlah kepada Allah, moga-moga menjadi orang yang beruntung." Putera-putera Khansa tertunduk khusyuk mendengar nasihat bonda yang disayanginya.
Seterusnya Khansa berkata, "Jika kalian bangun esok pagi, insya Allah dalam keadaan selamat, maka keluarlah untuk berperang dengan musuh kamu. Gunakanlah semua pengalamanmu dan mohonlah pertolongan dari Allah. Jika kamu melihat api pertempuran semakin hebat dan kamu dikelilingi oleh api peperangan yang sedang bergejolak, masuklah akmu ke dalamnya. Dan dapatkanlah puncanya ketika terjadi perlagaan pertempurannya, semoga kamu akan berjaya mendapat balasan di kampung yang abadi, dan tempat tinggal yang kekal."

Subuh esoknya semua tentera Islam sudah berada di tikar sembahyang masing-masing untuk mengerjakan perintah Allah iaitu solat Subuh, kemudian berdoa moga-moga Allah memberikan mereka kemenangan atau syurga. Kemudian Saad bin Abu Waqas panglima besar Islam telah memberikan arahan agar bersiap-sedia sebaik saja semboyan perang berbunyi. Perang satu lawan satu pun bermula dua hari. Pada hari ketiga bermulalah pertempuran besar-besaran. 41,000 orang tentera Islam melawan tentera Farsi yang berjumlah 200,000 orang. Pasukan Islam mendapat tentangan hebat, namun mereka tetap yakin akan pertolongan Allah .

Putera-putera Khansa maju untuk merebut peluang memasuki syurga. Berkat dorongan dan nasihat dari bondanya, mereka tidak sedikit pun berasa takut. Sambil mengibas-ngibaskan pedang, salah seorang dari mereka bersyair,
"Hai saudara-saudaraku! Ibu tua kita yang banyak pengalaman itu, telah memanggil kita semalam dan membekalkan nasihat. Semua mutiara yang keluar dari mulutnya bernas dan berfaedah. Insya Allah akan kita buktikan sedikit masa lagi."
Kemudian ia maju menetak setiap musuh yang datang. Seterusnya disusul pula oleh anak kedua maju dan menentang setiap musuh yang mencabar. Dengan semangat yang berapi-api ia bersyair,

"Demi Allah! Kami tidak akan melanggar nasihat dari ibu tua kami Nasihatnya wajib ditaati dengan ikhlas dan rela hati Segeralah bertempur, segeralah bertarung dan menggempur mush-musuh bersama-sama Sehingga kau lihat keluarga Kaisar musnah."
Anak Khansa yang ketiga pula segera melompat dengan beraninya dan bersyair,
"Sungguh ibu tua kami kuat keazamannya, tetap tegas tidak goncang Beliau telah menggalakkan kita agar bertindak cekap dan berakal cemerlang Itulah nasihat seorang ibu tua yang mengambil berat terhadap anak-anaknya sendiri Mari! Segera memasuki medan tempur dan segeralah untuk mempertahankan diri Dapatkan kemenangan yang bakal membawakegembiraan di dalam hati Atau tempuhlah kematian yang bakal mewarisi kehidupan yang abadi."

Akhir sekali anak keempat menghunus pedang dan melompat menyusul abang-abangnya. Untuk menaikkan semangatnya ia pun bersyair,
"Bukanlah aku putera Khansa', bukanlah aku anak jantan Dan bukanlah pula kerana 'Amru yang pujiannya sudah lama terkenal Kalau aku tidak membuat tentera asing yang berkelompok-kelompok itu terjunam ke jurang bahay, dan musnah mangsa oleh senjataku."
Bergelutlah keempat-empat putera Khansa dengan tekad bulat untuk mendapatkan syurga diiringi oleh doa munajat bondanya yang berada di garis belakang. Pertempuran terus hebat. Tentera Islam pada mulanya kebingungan dan kacau kerana pada mulanya tentera Farsi menggunakan tentera bergajah di barisan hadapan, sementara tentera berjalan kaki berlindung di belakang binatang tahan lasak itu. Namun tentera Islam dapat mencederakan gajah-gajah itu dengan memanah mata dan bahagian-bahagian lainnya. Gajah yang cedera itu marah dengan menghempaskan tuan yang menungganginya, memijak-mijak tentera Farsi yang lannya. Kesempatan ini digunakan oleh pihak Islam untuk memusnahkan mereka. Panglima perang bermahkota Farsi dapat dipenggal kepalanya, akhirnya mereka lari lintang-pukang menyeberangi sungai dan dipanah oleh pasukan Islam hingga air sungai menjadi merah. Pasukan Farsi kalah teruk, dari 200,000 tenteranya hanya sebahagian kecil saja yang dapat menyelamatkan diri.

Umat Islam lega. Kini mereka mengumpul dan mengira tentera Islam yang gugur. Ternyata yang beruntung menemui syahid di medan Kadisia itu berjumlah lebih kurang 7,000 orang. Dan daripada 7,000 orang syuhada itu terbujur empat orang adik-beradik Khansa. Seketika itu juga ramailah tentera Islam yang datang menemui Khansa memberitahukan bahwa keempat-empat anaknya telah menemui syahid. Al-Khansa menerima berita itu dengan tenang, gembira dan hati tidak bergoncang. Al-Khansa terus memuji Allah dengan ucapan,

"Segala puji bagi Allah, yang telah memuliakanku dengan mensyahidkan mereka, dan aku mengahrapkan darii Tuhanku, agar Dia mengumpulkan aku dengan mereka di tempat tinggal yang kekal dengan rahmat-Nya!"
Al-Khansa kembali semula ke Madinah bersama para perajurit yang masih hidup dengan meninggalkan mayat-mayat puteranya di medan pertempuran Kadisia. Dari peristiwa peperanan itu pula wanita penyair ini mendapat gelaran kehormatan 'Ummu syuhada yang ertinya ibu kepada orang-orang yang mati syahid."

Arak Puncak Kejahatan

Dosa manakah, minum minuman yang memabukkan, berzina atau membunuh. Itulah teka-teki sebagai inti khutbah Khalifah Ustman bin Affan r.a. seperti yang diriwayatkan oleh Az-Zuhriy, dalam khutbah Ustman itu mengingatkan umat agar berhati-hati terhadap minuman khamr atau arak. Sebab minuman yang memabukkan itu sebagai pangkal perbuatan keji dan sumber segala dosa.
Dulu hidup seorang ahli ibadah yang selalu tekun beribadah ke masjid, lanjut khutbah Khalifah Ustman. Suatu hari lelaki yang soleh itu berkenalan dengan seorang wanita cantik.

Kerana sudah terjatuh hati, lelaki itu menurut saja ketika disuruh memilih antara tiga permintaannya, tentang kemaksiatan. Pertama minum khamr, kedua berzina dan ketiga membunuh bayi. Mengira minum arak dosanya lebih kecil daripada dua pilihan lain yang diajukan wanita pujaan itu, lelaki soleh itu lalu memilih minum khamr.
Tetapi apa yang terjadi, dengan minum arak yang memabukkan itu malah dia melanggar dua kejahatan yang lain. Dalam keadaan mabuk dan lupa diri, lelaki itu menzinai pelacur itu dan membunuh bayi di sisinya.

"Kerana itulah hindarilah khamr, kerana minuman itu sebagai biang keladi segala kejahatan dan perbuatan dosa. Ingatlah, iman dengan arak tidak mungkin bersatu dalam tubuh manusia. Salah satu di antaranya harus keluar. Orang yang mabuk mulutnya akan mengeluarkan kata-kata kufur, dan jika menjadi kebiasaan sampai akhir ayatnya, ia akan kekal di neraka."

Anjing-anjing Neraka

Sabda Rasulullah S.A.W kepada Mu'adz, "Wahai Mu'adz, apabila di dalam amal perbuatanmu itu ada kekurangan :

· Jagalah lisanmu supaya tidak terjatuh di dalam ghibah terhadap saudaramu/muslimin.
· Bacalah Al-Qur'an
· tanggunglah dosamu sendiri untukmu dan jangan engkau tanggungkan dosamu kepada orang lain.
· Jangan engkau mensucikan dirimu dengan mencela orang lain.
· Jangan engkau tinggikan dirimu sendiri di atas mereka.
· Jangan engkau masukkan amal perbuatan dunia ke dalam amal perbuatan akhirat.
· Jangan engkau menyombongkan diri pada kedudukanmu supaya orang takut kepada perangaimu yang tidak baik.

· Jangan engkau membisikkan sesuatu sedang dekatmu ada orang lain.
· Jangan engkau merasa tinggi dan mulia daripada orang lain.
· Jangan engkau sakitkan hati orang dengan ucapan-ucapanmu.

Nescaya di akhirat nanti, kamu akan dirobek-robek oleh anjing neraka. Firman Allah S.W.T. yang bermaksud, "Demi (bintang-bintang) yang berpindah dari satu buruj kepada buruj yang lain."
Sabda Rasulullah S.A.W., "Dia adalah anjing-anjing di dalam neraka yang akan merobek-robek daging orang (menyakiti hati) dengan lisannya, dan anjing itupun merobek serta menggigit tulangnya."
Kata Mu'adz, " Ya Rasulullah, siapakah yang dapat bertahan terhadap keadaan seperti itu, dan siapa yang dapat terselamat daripadanya?"

Sabda Rasulullah S.A.W., "Sesungguhnya hal itu mudah lagi ringan bagi orang yang telah dimudahkan serta diringankan oleh Allah S.W.T."

PROPOSAL

PROPOSAL PERMOHONAN
BANTUAN ALAT PENANGKAPAN IKAN
“KELOMPOK NELAYAN PUKAT KECIL SARAE MANDUA“
DESA RUPE KECAMATAN LANGGUDU

I. LATAR BELAKANG
Keselarasan, keserasian dan keseimbangan merupakan nafas pembangunan bangsa guna menciptakan kesejahteraan masyarakat Indonesia seutuhnya sebagaimana diamanatkan Pancasila dan UUD 1945 yakni mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Keselarasan, Keserasian dan keseimbangan yang dimaksud merupakan kesejajaran antara satu kelompok masyarakat yang satu dengan masyarakat lainnya yang dimana dapat menghindarkan kesenjangan yang jauh ditengah kelompok masyarakat.
Demi terwujudnya keselarasan, keserasian dan keseimbangan sebagaimana disebutkan perlu adanya keterkaitan berbagai pihak agar senantiasa dapat membantu proses percepatan keselarasan, keserasian serta keseimbangan yang dimaksud.
Perlu kami paparkan disini, kehidupan masyarakat nelayan Desa Rupe begitu jauh terlihat kesenjangannya dengan masyarakat lainnya. Hal ini bukan didasari oleh factor kemalasan maupun masa bodoh dengan kehidupan, akan tetapi alat penangkapan ikan yang kami gunakan masih sangat sederhana dan jangkauannya masih kurang efisien. Maksudnya alat penangkapan ikan yang kami gunakan hanya sebatas bibir pantai jangkuannya dengan menggunakan alat penangkapan ikan dengan sistim tradisional seperti:
a. Katotu
Katotu ini terbuat dari belahan-belahan bambu yang dianyam berbentuk keranjang segi empat dengan ukuran biasanya diperkirakan berkisar 2m x 1m x 50 cm. di bagian kepala katotu di beri lubang sebagai tempat masuknya ikan. Katotu tersebut di masukkan ke laut untuk tempat peristirahatan ikan sekitar wilayah karang (taka) selama 3 sampai 5 hari, setelah itu kemudian di ambil kembali dengan memakai perahu tradisional (sampa/luna).
Hal ini tentunya terdapat kekurangan dalam proses penangkapan ikan dimana para nelayan merasa waktunya banyak terbuang dan hasil yang diperoleh sangat sedikit dalam artian hanya berkisar 2-3 ekor ikan dan hal ini sangat berbeda dengan pukat.
b. Sai
Alat ini merupakan alat penangkapan tradisional Desa Rupe yang di pasang atau di tancap pake tiang (te’e) di muara sungai (nanga) pada saat air laut pasang (teka) dan pengambilan (panen ikan) yang masuk tertangkap oleh sai yaitu ketika air laut surut (londo). Sai tersebut di buat dari bambu yang sudah di belah yang di rakit dan terikat rapat dengan menggunakan tali rotan (miro) atau tali dari daun nipa ( ro’o laju). Ukuran sai tingginya 170 cm. Cara penangkapan ikan seperti ini sudah lama kami tinggalkan mengingat jumlah bamboo yang digunakan sangat banyak dan ditambah harga bambu yang sekarang sudah sangat tinggi olehnya hal itulah maka cara penangkapan ikan seperti ini nelayan Desa Rupe meninggalkannya.
c. Ala
Jenis alat ini terbuat dari benang nilon yang bisa bertahan 5-6 tahun. anyaman “ala” di lakukan dengan alat Bantu yang si sebut su’i. Su’i terbuat dari belahan bambu, kemudian dililit dengan benang, lalu ujung bawah ala di pasang dengan poco ala yang terbuat dari tembaga (tambinga) dengan tujuan bahwa alat tersebut cepat menuju ke tanah (ncimi). Ala merupakan alat penangkapan ikan yang bersifat tradisional dengan sistim penangkapannya di lemparkan di saat ikan berenang-renang di tepi pantai atau di sekitarnya, penangkapan tersebut, kemudian di tarik perlahan-lahan.
d. Nggawi (mancing)
Nggawi merupakan cara penangkapan dengan menggunakan tasi (senar), yang di ujung tasi dipasang ladu (pemberat), setelah itu dipasang mata kail (wua nggawi), lalu di mata kail itu dipasang umpannya dari ikan atau sejenisnya, daru diturunkan didasar laut, bila senarnya terasa bergetar maka umpannya sudah ditelan oleh ikan kemudian ditarik keatas dan ikannya dicabut dari perangkap kail tersebut, lalu pancingannya dipasang kembali, hal ini akan dilakukan berulang-ulangb sampai pemancing selesai memancing.
Para pemancing melaut dengan menggunakan perahu-perahu tradisional (sampa loja), apabila ada arah angina yang mengikuti haluan perahu terpasanglah layer, jika tidak maka kan menggunakan dayung (karawe/wese). Karawe/wese adalah alat dayaung tradisional yang terbuat dari kayu yang gunanya untuk mendayung perahu.
e. Duwa (tuba)
Duwa adalah salah satu cara menangkap ikan tradisional yang di ambil dari akar kayu duwa (tuba). Proses pelaksanaan duwa uta harus diawali dengan memukul akar kayu duwa sampai pecah-pecah (mbinca) tujuannya supaya racun yang terkandung “humpa duwa” dapat mencemari air, setelah itu duwa di celupkan dalam air kemudian dibiarkan beberapa saat. Setelah itu ikan yang ada dalam air atau disekitar tempat tersebut teller (mawu) karena menelan air racun dari akar kayu duwa, lalu ikan-ikan yang teller (mawu) itu diambil dengan emakai du’i. Du’i tersebut adalah jenis anyaman yang terbuat dari nilon atau senar. Hal ini sudah sangat jarang dilakukan mengingat cara seperti ini dinilai sangat merusak ekosistem laut lainnya.
Cara-cara penangkapan ikan sebagaimana yang kami paparkan diatas dirasa masih sangat kurang membantu masyarakat Nelayan Desa Rupa dalam usahanya mempercepat proses dalam menepiskan kesenjangan ditengah-tengah masyarakat. Olehnya demikian kami sangat berharap kepada pemerintah agar dapat membantu kami kelompok nelayan kecil dalam hal ini memberikan bantuan berupa Pukat dan Mesin ketinting.
II. Visi dan MISI
- Visi
Mewujudkan Masyarakat Nelayan yang telaten, ulet dan bermartabat
- Misi
1. Melaksanakan pelatihan dalam Penangkapan alat atau sarana penangkapan ikan bagi seluruh anggota kelompok
2. Memberikan pandangan tentangan arti penting peningkatan hidup dalam bermasyarakat bagi anggota kelompok
3. Mampu meningkatkan kesejahteraan hidup dan merubah pandangan masyarakat lainnya terhadap kehidupan masyarakat nelayan kecil.
III. MAKSUD DAN TUJUAN
- Maksud
Dalam Rangka meningkatkan kemampuan ekonomi masyarakat Nelayan Desa Rupe Kec. Langgudu Kab. Bima Propinsi NTB bermaksud mengajukan permohonan bantuan Alat Penangkapan Ikan Laut (Pukat dan Mesin Katinting) kepada Bapak sebagai usaha peningkatan ekonomi kerakyatan dan taraf hidup serta kesejahteraan masyarakat
- Tujuan
1. Sebagai Usaha tambahan yang dikelola sungguh-sungguh diharapkan mampu menambah pendapatan Nelayan
2. Mendidik Nelayan untuk mandiri dalam usaha Penangkapan Ikan Laut
3. Mengurangi angka pengangguran dan Urbanisasi
4. Menambah pengetahuan, Kemandirian dan meningkatkan pendapatan Nelayan
IV. SASARAN YANG INGIN DI CAPAI
1. Peningkatan pendapatan Nelayan tradisional
2. Pengenaan system Nelayan tradisional dalam hal Pukat Kecil
3. Membuka lapangan pekerjaan
4. Tersedianya sumber protein
Berdasarkan sasaran diatas maka usaha Penangkapan ikan dengan Pukat Kecil harus dikelola secara professional
1. Peningkatan Keuntungan Nelayan tradisional. Para Nelayan Pukat Kecil diberi pelatihan tekhnis tentang Penangkapan Pukat Kecil khususnya jenis “2-2,5 Inci“ agar dapat menghasilkan secara maksimal.
2. pengenalan Nelayan tradisional dengan penggunaan Pukat Kecil Dalam hal ini Nelayan tinggal memperluas pengetahuan baik tentang alat-alat yang digunakan maupun terhadap Biota laut yang ada seperti keberadaan karang dan laiinya oleh beberapa pelatih yang sudah memiliki pengalaman ( Learning By doing )
3. Membuka lapangan pekerjaan Dengan terlaksananya program ini diharapkan ikut membantu program pemerintah dengan penyediaan lapangan pekerjaaan ,dan mengurangi pengangguran
4. Tersedianya sumber protein. Program ini juga diharapkan dapat meningkatkan gizi Nelayan dengan tersedianya sumber protein yang ada sehingga kebutuhan akan protein dapat tercukupi yang nantinya akan menciptakan sumberdaya manusia yang berkualitas
V. ANALISA KEBUTUHAN NELAYAN PUKAT KECIL
ANALISIS KEBUTUHAN KELOMPOK NELAYAN PUKAT KECIL
NO NAMA KEBUTUHAN JUMLAH
DIBUTUHKAN
/ANGGOTA HARGA
SATUAN JUMLAH
ANGGOTA TOTAL
1 PUKAT
KECIL 2,5 Inci 5 PICK Rp 200,000.00 10 Rp 10,000,000.00
2 Inci 5 PICK Rp 200,000.00 10 Rp 10,000,000.00
2 MESIN KETINTING 5,5 Peka
1 UNIT Rp 2,300,000.00 10 Rp 69,000,000.00
Jumlah Rp 89,000,000.00

Rupe , 31 Januari 2011

VI. DAFTAR NAMA ANGGOTA DAN STRUKTUR ORGANISASI
a. Daftar Nama Anggota
NO NAMA ALAMAT KET
1 ABAS Rt. 08/02 Desa Rupe Kec. Langgudu Koordinator
2 AMALIK Rt. 07/01 Desa Rupe Kec. Langgudu Sekretaris
3 MUBALIK Rt. 07/01 Desa Rupe Kec. Langgudu Bendahara
4 SARUJIN MAHMUD Rt. 08/02 Desa Rupe Kec. Langgudu Anggota
5 FADLI IBRAHIM Rt. 05/01 Desa Rupe Kec. Langgudu Anggota
6 YUSRAN Rt. 08/02 Desa Rupe Kec. Langgudu Anggota
7 DAMSUS Rt. 07/01 Desa Rupe Kec. Langgudu Anggota
8 RUSLAN Rt. 08/01 Desa Rupe Kec. Langgudu Anggota
9 MAHMUD Rt. 07/01 Desa Rupe Kec. Langgudu Anggota
10 YUSRIN Rt. 13/03 Desa Rupe Kec. Langgudu Anggota
b. Struktur Organisasi

VII. PENUTUP
Demikian Proposal permohonan ini Buat dan ajukan semoga dapat berkenan mengabulkan permohonan kami ,sehingga benar-benar dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Nelayan desa kami
Rupe , 31 Januari 2011