Sabtu, 11 Juni 2011

METODE DAN METODOLOGI SEJARAH

A. Metode
Metode pada dasarnya merupakan tehnik yang dipergunakan untuk mengumpul data. Hal yang diperhatikan yang berkaitan dengan hal tersebut ialah aspek permasalahan serta ketersediaan sumber yang ada. Selain itu, penentuan metode yang akan digunakan juga tergantung pada maksud serta tujuan penelitian atau dengan kata lain suatu metode yang akan dipilih haruslah sesuai dengan obyek kajian penelitian (Kontjaraningrat, 1993:8). Namun terkadang cenderung terhadap bagaimana untuk menempuh jalan sebaliknya yakni berusaha mencocok-cocokkan obyek penelitian dengan metode yang digunakan, padahal sesungguhnya hal itu keliru. Oleh karena penelitian dalam ilmu sejarah bertujuan untuk mendiskripsikan dan menganalisis peristiwa-peristiwa yang telah lampau, maka metode yang digunakan adalah metode sejarah (Dudung abdurahman, 1999:54).
Menurut Gottschalk (1986:18), metode sejarah adalah suatu prosedur menyusun detail-detail yang telah disimpulkan dari dokumen-dokumen Otentik menjadi sebuah kisah yang memiliki keberkaitan (berhubung-hubungan). Adapun prosedur yang dimaksud merupakan tahapan-tahapan pelaksanaan penelitian sejarah yang meliputi Heuristik, Kritik, Interpretasi dan Historiografi.
Heuristik atau pengumpulan sumber merupakan suatu langkah terpenting dalam pelaksanaan penelitian sejarah, pengumpulan sumber ini bisa memulainya dengan melakukan serangkaian studi kepustakaan (Library Research) yang berupa buku-buku, artikel, hasil penelitian dan makalah-makalah sebagai bahan perbandingan dalam menentukan Otensitas dan Kredibilitas sumber sejarah. Data tersebut dapat kita peroleh di beberapa lembaga terkait misalnya di perpustakaan, Museum, rumah baca dan sebagainya.
Setelah sumber sudah terkumpulkan maka langkah selanjutnya yang dilakukan yakni kritik terhadap Sumber. Pengujian atas asli dan tidaknya sebuah sumber berarti yang dikritik adalah termasuk kritik Ektern (kritikan dari segi fisik sumber). Bila sumber berupa dokumen tertulis, maka untuk menentukan otentitas dari sumber tersebut maka dilakukan pengujian yang berupa pertanyaan “Kapan dan dimana sumber itu dibuat”, “Siapa pembuatnya” serta “Bagaimana krangka konseptualnya”, agar kita dapat mengetahui sumber tersebut merupakan sumber primer atau sumber sekunder. Dari itu kemudian kita akan dapat mengetahui sejauhmana validitas dan akurasi data guna dijadikan reverensi dalam merekonstruksi peristiwa yang terjadi. Jika hal ini telah selesai dilakukan maka kita hendak melaksanakan Interpretasi terhadap berbagai data yang kita kumpulkan.
Pada tahapan Interpretasi menuntut kecermatan dan sikap Obyektif penulis agar dapat terhindar dari suatu interpretasi yang subyektif terhadap fakta sejarah. Hal ini hanya biasa dilakukan dengan mengetahui kondisi umum sebenarnya agar dapat menemukan gambaran kesimpulan yang berdasar pada sejarah yang limiah.
Tahapan akhir dalam metode sejarah adalah Historiografi, yakni melakukan rekontruksi sejarah agar dapat memahami sejarah sebagaimana yang terjadi (Histoire Realite). Penggunaan ilmu-ilmu sosial lainnya dalam penelitian sejarah sebagai ilmu bantu guna merekonstruksi sejarah sangat dibutuhkan hal ini dilakukan agar dapat mengekstrapolasikan data sejarah yang ada. Penulisan sejarah tidak hanya mampu menjawab pertanyaan “Apa”, “Siapa”, “Kapan”, dan “Dimana” suatu peristiwa itu terjadi melainkan suatu eksplanasi kritis dan mendalam terhadap “Bagaimana” dan “Mengapa” atau sebab musabab terjadinya peristiwa tersebut, olehnya itulah maka penelitian Sejarah menggunakan pendekatan Multideminsional dan Interdisipliner.
Metodologi Sejarah.
B. Metodologi
Metodologi yakni membahas tentang krangka-krangka pemikiran (framework) tentang konsep-konsep, kategori-kategori, model-model, hipotesis-hipotesis dan prosedur-prosedur umum yang dipakai dalam penyusunan teori dan testing.
Antara pengertian metode dan metodologi mempunyai hubungan erat meskipun dapat dibedakan. Menurut devinisi kamus Webster’s yang dimaksud dengan:
Metode ialah:
1. Suatu prosedur atau proses untuk mendapatkan sesuatu Objek.
2. Suatu disiplin atau system yang acapkali dianggap sebagai suatu cabang logika yang berhubungan dengan prinsip-prinsip yang dapat diterapkan untuk penyidikan kedalam atau eksposisi dari beberapa subjek.
3. suatu prosedur, teknik, atau cara cara melakukan penyelidikan yang sistematis yang dipakai oleh atau yang sesuai untuk suatu ilmu (sains), seni, atau disiplin ilmu tertentu:
Kemudian menurut kamus The New Lexicon webster’s dictionary of the Englis Language (selanjutnya disebut The New Lexicon), Metode ialah : “suatu cara untuk berbuat sesuatu; suatu prosedur untuk mengerjakan sesuatu; keteraturan dalam berbuat, berencana, dll; suatu susunan atau system yang teratur.”( The New Lexicon;1989:628)
Metodologi ialah:
1. Suatu rencana sistematis yang diikuti dalam penyajikan materi untuk pengajaran.
2. Suatu cara memandang, mengorganisasi, dan memberikan bentuk dan arti khusus pada materi-materi artistic : (a) suatu cara, tekhnik, atau proses dari…. Atau untuk melakukan sesuatu…. (b) suatu keseluruhan keterampilan-keterampilan (a body of skills) atau teknik-teknik. (webster’s;1966:1422/1423)

Tidak ada komentar: