Mpa’a ponte
janga adalah jenis mpa’a yang suaranya menyerupai cara berkokok janga (ayam).
Pelaksanaan mpa’a ini diawali dengan pembagian kelompok berdasarkan banyak
personil yang mengikuti permainan. Kelompok yang telah dibagi melakukan
kegiatan yang dinamakan ponte janga. Kegiatan dimulai dengan mebungkus (ponte)
salah satu anggota kelompok sebagai janga (ayam) dengan memakai kain atau
sarung yang bisa menutupi seluruh badan mulai dari kaki sampai kepala, dalam
kegaitan ini anggota yang di ponte tidak boleh diketahui oleh pihak lawan
begitu juga regu lawan. Kekuatan strategi yang dilakukan untuk mengelabui
lawan sangat perlu, karena senjata utama tiap-tiap regu adalah merubah suara
untuk menyerupai kokok ayam, cara jalan dalam bentuk menjongkok dan menunduk
dan lain sebagainya. membungkus (ponte) hanya dilakukan oleh ketua regu.
Setelah
dibungkus (ponte) masing-masing ketua kelompok mempertemukan atau mendekatkan
janga (ayam) masing-masing, kemudian disuruh berkokok menyerupai/meniru suara
ayam. Setelah disuruh berkokok masing-masing pemimpin regu/ketua kelompok
menebak suaranyadan menyebutkan nama janga (ayam) kelompok lawan yang berkokok
didepannya. Bila benar dalam menyebutkan nama janga (ayam) kelompok lawan maka
dia tidak menadapat denda atau dalam permainan ini biasa disebut saponte,
tetapi jika tidak benar, maka diberi denda dengan sebutan saponte (sebungkus).
Ending dari pada permainan ponte janga yaitu apabila orang yang suara
berkokoknya dapat ditebak oleh lawan, maka dia akan bergabung dengan kelompok
yang mengenal suara tadi, sehingga akan menambah banyak anggota kelompok yang
mengenal suara berkokok. Sedangkan kelompok yang kalah akan berkurang dan
seterusnya sampai selesai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar