Selasa, 15 Maret 2011

PROPOSAL

PROPOSAL PERMOHONAN
BANTUAN ALAT PENANGKAPAN IKAN
“KELOMPOK NELAYAN PUKAT KECIL SARAE MANDUA“
DESA RUPE KECAMATAN LANGGUDU

I. LATAR BELAKANG
Keselarasan, keserasian dan keseimbangan merupakan nafas pembangunan bangsa guna menciptakan kesejahteraan masyarakat Indonesia seutuhnya sebagaimana diamanatkan Pancasila dan UUD 1945 yakni mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Keselarasan, Keserasian dan keseimbangan yang dimaksud merupakan kesejajaran antara satu kelompok masyarakat yang satu dengan masyarakat lainnya yang dimana dapat menghindarkan kesenjangan yang jauh ditengah kelompok masyarakat.
Demi terwujudnya keselarasan, keserasian dan keseimbangan sebagaimana disebutkan perlu adanya keterkaitan berbagai pihak agar senantiasa dapat membantu proses percepatan keselarasan, keserasian serta keseimbangan yang dimaksud.
Perlu kami paparkan disini, kehidupan masyarakat nelayan Desa Rupe begitu jauh terlihat kesenjangannya dengan masyarakat lainnya. Hal ini bukan didasari oleh factor kemalasan maupun masa bodoh dengan kehidupan, akan tetapi alat penangkapan ikan yang kami gunakan masih sangat sederhana dan jangkauannya masih kurang efisien. Maksudnya alat penangkapan ikan yang kami gunakan hanya sebatas bibir pantai jangkuannya dengan menggunakan alat penangkapan ikan dengan sistim tradisional seperti:
a. Katotu
Katotu ini terbuat dari belahan-belahan bambu yang dianyam berbentuk keranjang segi empat dengan ukuran biasanya diperkirakan berkisar 2m x 1m x 50 cm. di bagian kepala katotu di beri lubang sebagai tempat masuknya ikan. Katotu tersebut di masukkan ke laut untuk tempat peristirahatan ikan sekitar wilayah karang (taka) selama 3 sampai 5 hari, setelah itu kemudian di ambil kembali dengan memakai perahu tradisional (sampa/luna).
Hal ini tentunya terdapat kekurangan dalam proses penangkapan ikan dimana para nelayan merasa waktunya banyak terbuang dan hasil yang diperoleh sangat sedikit dalam artian hanya berkisar 2-3 ekor ikan dan hal ini sangat berbeda dengan pukat.
b. Sai
Alat ini merupakan alat penangkapan tradisional Desa Rupe yang di pasang atau di tancap pake tiang (te’e) di muara sungai (nanga) pada saat air laut pasang (teka) dan pengambilan (panen ikan) yang masuk tertangkap oleh sai yaitu ketika air laut surut (londo). Sai tersebut di buat dari bambu yang sudah di belah yang di rakit dan terikat rapat dengan menggunakan tali rotan (miro) atau tali dari daun nipa ( ro’o laju). Ukuran sai tingginya 170 cm. Cara penangkapan ikan seperti ini sudah lama kami tinggalkan mengingat jumlah bamboo yang digunakan sangat banyak dan ditambah harga bambu yang sekarang sudah sangat tinggi olehnya hal itulah maka cara penangkapan ikan seperti ini nelayan Desa Rupe meninggalkannya.
c. Ala
Jenis alat ini terbuat dari benang nilon yang bisa bertahan 5-6 tahun. anyaman “ala” di lakukan dengan alat Bantu yang si sebut su’i. Su’i terbuat dari belahan bambu, kemudian dililit dengan benang, lalu ujung bawah ala di pasang dengan poco ala yang terbuat dari tembaga (tambinga) dengan tujuan bahwa alat tersebut cepat menuju ke tanah (ncimi). Ala merupakan alat penangkapan ikan yang bersifat tradisional dengan sistim penangkapannya di lemparkan di saat ikan berenang-renang di tepi pantai atau di sekitarnya, penangkapan tersebut, kemudian di tarik perlahan-lahan.
d. Nggawi (mancing)
Nggawi merupakan cara penangkapan dengan menggunakan tasi (senar), yang di ujung tasi dipasang ladu (pemberat), setelah itu dipasang mata kail (wua nggawi), lalu di mata kail itu dipasang umpannya dari ikan atau sejenisnya, daru diturunkan didasar laut, bila senarnya terasa bergetar maka umpannya sudah ditelan oleh ikan kemudian ditarik keatas dan ikannya dicabut dari perangkap kail tersebut, lalu pancingannya dipasang kembali, hal ini akan dilakukan berulang-ulangb sampai pemancing selesai memancing.
Para pemancing melaut dengan menggunakan perahu-perahu tradisional (sampa loja), apabila ada arah angina yang mengikuti haluan perahu terpasanglah layer, jika tidak maka kan menggunakan dayung (karawe/wese). Karawe/wese adalah alat dayaung tradisional yang terbuat dari kayu yang gunanya untuk mendayung perahu.
e. Duwa (tuba)
Duwa adalah salah satu cara menangkap ikan tradisional yang di ambil dari akar kayu duwa (tuba). Proses pelaksanaan duwa uta harus diawali dengan memukul akar kayu duwa sampai pecah-pecah (mbinca) tujuannya supaya racun yang terkandung “humpa duwa” dapat mencemari air, setelah itu duwa di celupkan dalam air kemudian dibiarkan beberapa saat. Setelah itu ikan yang ada dalam air atau disekitar tempat tersebut teller (mawu) karena menelan air racun dari akar kayu duwa, lalu ikan-ikan yang teller (mawu) itu diambil dengan emakai du’i. Du’i tersebut adalah jenis anyaman yang terbuat dari nilon atau senar. Hal ini sudah sangat jarang dilakukan mengingat cara seperti ini dinilai sangat merusak ekosistem laut lainnya.
Cara-cara penangkapan ikan sebagaimana yang kami paparkan diatas dirasa masih sangat kurang membantu masyarakat Nelayan Desa Rupa dalam usahanya mempercepat proses dalam menepiskan kesenjangan ditengah-tengah masyarakat. Olehnya demikian kami sangat berharap kepada pemerintah agar dapat membantu kami kelompok nelayan kecil dalam hal ini memberikan bantuan berupa Pukat dan Mesin ketinting.
II. Visi dan MISI
- Visi
Mewujudkan Masyarakat Nelayan yang telaten, ulet dan bermartabat
- Misi
1. Melaksanakan pelatihan dalam Penangkapan alat atau sarana penangkapan ikan bagi seluruh anggota kelompok
2. Memberikan pandangan tentangan arti penting peningkatan hidup dalam bermasyarakat bagi anggota kelompok
3. Mampu meningkatkan kesejahteraan hidup dan merubah pandangan masyarakat lainnya terhadap kehidupan masyarakat nelayan kecil.
III. MAKSUD DAN TUJUAN
- Maksud
Dalam Rangka meningkatkan kemampuan ekonomi masyarakat Nelayan Desa Rupe Kec. Langgudu Kab. Bima Propinsi NTB bermaksud mengajukan permohonan bantuan Alat Penangkapan Ikan Laut (Pukat dan Mesin Katinting) kepada Bapak sebagai usaha peningkatan ekonomi kerakyatan dan taraf hidup serta kesejahteraan masyarakat
- Tujuan
1. Sebagai Usaha tambahan yang dikelola sungguh-sungguh diharapkan mampu menambah pendapatan Nelayan
2. Mendidik Nelayan untuk mandiri dalam usaha Penangkapan Ikan Laut
3. Mengurangi angka pengangguran dan Urbanisasi
4. Menambah pengetahuan, Kemandirian dan meningkatkan pendapatan Nelayan
IV. SASARAN YANG INGIN DI CAPAI
1. Peningkatan pendapatan Nelayan tradisional
2. Pengenaan system Nelayan tradisional dalam hal Pukat Kecil
3. Membuka lapangan pekerjaan
4. Tersedianya sumber protein
Berdasarkan sasaran diatas maka usaha Penangkapan ikan dengan Pukat Kecil harus dikelola secara professional
1. Peningkatan Keuntungan Nelayan tradisional. Para Nelayan Pukat Kecil diberi pelatihan tekhnis tentang Penangkapan Pukat Kecil khususnya jenis “2-2,5 Inci“ agar dapat menghasilkan secara maksimal.
2. pengenalan Nelayan tradisional dengan penggunaan Pukat Kecil Dalam hal ini Nelayan tinggal memperluas pengetahuan baik tentang alat-alat yang digunakan maupun terhadap Biota laut yang ada seperti keberadaan karang dan laiinya oleh beberapa pelatih yang sudah memiliki pengalaman ( Learning By doing )
3. Membuka lapangan pekerjaan Dengan terlaksananya program ini diharapkan ikut membantu program pemerintah dengan penyediaan lapangan pekerjaaan ,dan mengurangi pengangguran
4. Tersedianya sumber protein. Program ini juga diharapkan dapat meningkatkan gizi Nelayan dengan tersedianya sumber protein yang ada sehingga kebutuhan akan protein dapat tercukupi yang nantinya akan menciptakan sumberdaya manusia yang berkualitas
V. ANALISA KEBUTUHAN NELAYAN PUKAT KECIL
ANALISIS KEBUTUHAN KELOMPOK NELAYAN PUKAT KECIL
NO NAMA KEBUTUHAN JUMLAH
DIBUTUHKAN
/ANGGOTA HARGA
SATUAN JUMLAH
ANGGOTA TOTAL
1 PUKAT
KECIL 2,5 Inci 5 PICK Rp 200,000.00 10 Rp 10,000,000.00
2 Inci 5 PICK Rp 200,000.00 10 Rp 10,000,000.00
2 MESIN KETINTING 5,5 Peka
1 UNIT Rp 2,300,000.00 10 Rp 69,000,000.00
Jumlah Rp 89,000,000.00

Rupe , 31 Januari 2011

VI. DAFTAR NAMA ANGGOTA DAN STRUKTUR ORGANISASI
a. Daftar Nama Anggota
NO NAMA ALAMAT KET
1 ABAS Rt. 08/02 Desa Rupe Kec. Langgudu Koordinator
2 AMALIK Rt. 07/01 Desa Rupe Kec. Langgudu Sekretaris
3 MUBALIK Rt. 07/01 Desa Rupe Kec. Langgudu Bendahara
4 SARUJIN MAHMUD Rt. 08/02 Desa Rupe Kec. Langgudu Anggota
5 FADLI IBRAHIM Rt. 05/01 Desa Rupe Kec. Langgudu Anggota
6 YUSRAN Rt. 08/02 Desa Rupe Kec. Langgudu Anggota
7 DAMSUS Rt. 07/01 Desa Rupe Kec. Langgudu Anggota
8 RUSLAN Rt. 08/01 Desa Rupe Kec. Langgudu Anggota
9 MAHMUD Rt. 07/01 Desa Rupe Kec. Langgudu Anggota
10 YUSRIN Rt. 13/03 Desa Rupe Kec. Langgudu Anggota
b. Struktur Organisasi

VII. PENUTUP
Demikian Proposal permohonan ini Buat dan ajukan semoga dapat berkenan mengabulkan permohonan kami ,sehingga benar-benar dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Nelayan desa kami
Rupe , 31 Januari 2011

Tidak ada komentar: